Sebagian dari kalian mungkin asing dengan The Grounds of Alexandria, yang ada di Sydney itu. The Grounds of Alexandria sendiri merupakan kafe atau resto tematik, yang menyajikan nuansa 'hijau' nan menyegarkan. Penampakannya kurang lebih seperti ini. The Grounds of Alexandria yang ada di Sydney Nah, buat kalian yang mau merasakan nuansa tempat nongkrong yang seperti itu. Tak perlu jauh-jauh. Ada di Kota Batu! Retrorika namanya. Retrorika Coffee Bar & Resto, lengkapnya. Di Desa Bumiaji letaknya. Ada di Google Maps, atau bisa dicari via Instagram @retrorika.id . Buka hampir setiap hari. Jam 11.00-00.00 WIB untuk hari biasa, dan 10.00-00.00 WIB di akhir pekan. JANGAN LUPA, kafe ini tutup setiap hari KAMIS. Jangan seperti CPI yang melewatkan informasi tersebut. D engan percaya dirinya 'nyengklak' motor Vario 150 2019, dari Pemkot mBatu ke Jl. Dewi Mutmainah No. 2 Desa Bumiaji. Motor yang cukup gede untuk ' wong cilik ' dengan tinggi 150an cm. ...
CPI Menulis - Jika
ditanya apa makanan favorit saya, seringkali saya bingung menjawabnya, karena
pada dasarnya saya suka hampir semua makanan asalkan halal, matang, tidak
pedas, dan tidak terlalu banyak sayuran. Namun ada satu jenis makanan khas yang
cukup berkesan bagi saya, yaitu Pempek. Pempek merupakan makanan khas kota Palembang
yang sudah terkenal disetiap penjuru di Indonesia bahkan di luar negeri. Bahan
utama Pempek yaitu ikan dan sagu. Ikan yang digunakan biasanya berupa ikan
belida, tenggiri, namun karena mahalnya ikan belida dan tenggiri, maka penggunaannya
dapat digantikan dengan ikan gabus.
Pempek
memiliki beberapa jenis seperti Pempek Kapal Selam, Pempek Lenjer, Pempek
Bulat, Pempek Panggang, Pempek Telur Kecil (Pempek Kapal Selam Mini), Pempek
Tahu. Namun dari jenis-jenis Pempek yang saya sebutkan, saya belum pernah
mencicipi Pempek Panggang dan Pempek Tahu (karena pada dasarnya saya kurang
suka makan tahu).
Pempek
Kapal Selam adalah jenis Pempek yang paling saya suka. Selain dari segi
bentuknya yang lebih besar dan tentunya lebih mengenyangkan, Pempek Kapal Selam
berisi telur (biasanya cenderung kuning telur). Maka dari itu, saya yang juga
penggemar kuning telur, lebih suka menikmati Pempek Kapal Selam ketimbang jenis
Pempek lainnya.
Pempek
disajikan dengan sausnya yang disebut “cuko”. Cuko merupakan hal yang wajib ada
dalam sajian Pempek, karena dengan kuah kental dan rasa manis, asam, ataupun
pedas, maka kenikmatan rasa Pempek akan semakin bertambah. Bahan utama cuko
yaitu gula merah. Jika ingin merasakan keaslian rasa cuko, maka gula merah
Palembang kuncinya. Gula merah Palembang memiliki warna lebih pekat, lebih
kental dan rasa agak pahit khas yang tidak dapat ditemukan di gula merah Jawa.
Belakangan ini cara menikmati Pempek mengalami perubahan, dari yang awalnya
Pempek dicelupkan ke cuko. Kini Pempek dapat dinikmati dengan ditemani mie
kuning, irisan mentimun, dan tak lupa disiram cuko serta diberi udang rebon.
Jadi paduan rasa gurih ikan tenggiri pada Pempek, kesegaran mentimun, rasa
manis, asam, pedas pada cuko, dan gurih asin pada udang rebon, akan menyatu
pada lidah ketika menikmati Pempek. (tgs)
Komentar
Posting Komentar