Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

HIDDEN GEM! Rasakan The Grounds of Alexandria Sydney Ala Kota Batu, Jawa Timur

Sebagian dari kalian mungkin asing dengan The Grounds of Alexandria, yang ada di Sydney itu. The Grounds of Alexandria sendiri merupakan kafe atau resto tematik, yang menyajikan nuansa 'hijau' nan menyegarkan. Penampakannya kurang lebih seperti ini. The Grounds of Alexandria yang ada di Sydney Nah, buat kalian yang mau merasakan nuansa tempat nongkrong yang seperti itu. Tak perlu jauh-jauh. Ada di Kota Batu! Retrorika namanya. Retrorika Coffee Bar & Resto, lengkapnya. Di Desa Bumiaji letaknya. Ada di Google Maps, atau bisa dicari via Instagram @retrorika.id . Buka hampir setiap hari. Jam 11.00-00.00 WIB untuk hari biasa, dan 10.00-00.00 WIB di akhir pekan. JANGAN LUPA, kafe ini tutup setiap hari KAMIS. Jangan seperti CPI yang melewatkan informasi tersebut. D engan percaya dirinya 'nyengklak' motor Vario 150 2019, dari Pemkot mBatu ke Jl. Dewi Mutmainah No. 2 Desa Bumiaji. Motor yang cukup gede untuk ' wong cilik ' dengan tinggi 150an cm.

Liputan Kerja Praktek di Radar Surabaya #HariKe-12 sampai #HariKe-14

CPI Menulis – Hari ke-12 KP, Senin (8/8), sebagaimana rencana sebelumnya, Penulis berganti posisi dari Juru Warta menjadi Layouter. Hari pertama menjadi Layouter, Penulis mencoba membuat format layout koran Radar Surabaya, tanpa konten. Jadi hanya semacam header, footer, box untuk berita box, dan ‘cinguran’ (konten yang selalu ada, isinya hanya sebuah pantun terkait salah satu berita pada halaman satu). Jam kerja Layoter selalu pasti, yakni jam 15.00 WIB – 19.00 WIB, meskipun lebih sering pulang diatas jam 19.00 WIB. Hehe Hasil Layout Pertama Hari ke-13 KP, Selasa (9/8), Pembimbing disana, Mas Nur tidak masuk kerja sehingga kami cukup kebingungan karena sebelumnya kami tidak diberi tugas. Keesokan harinya, Rabu (10/8), Mas Nur belum juga tiba di Radar. Menurut beberapa Bapak-Bapak disana, Mas Nur biasanya datang agak malam karena kalau libur Mas Nur pulang ke Tuban. Beberapa waktu menunggu, akhirnya Pak Wijayanto, Pemimpin Redaksi Radar Surabaya, menyuruh kami untuk meminta tug

Liputan Kerja Praktek di Radar Surabaya #HariKe-10 dan #HariKe-11

CPI Menulis – Hari ke-10 tepatnya Kamis (4/8) kami melakukan liputan kegiatan Final Project Competition yang diadakan oleh kampus kami, PENS. Sebelum itu, kami melakukan wawancara kepada salah satu mahasiswa prodi Teknologi Game, Miftakhul Firdaus. Mas Mimif, sapaan akrabnya, kami liput terkait keberhasilannya menciptakan game yang akhirnya mendapat predikat juara di salah satu perlombaan game bergengsi. Liputan hari itu berlangsung seperti biasa, bedanya ialah dalam satu hari kami mendapat dua berita. Dan saat itu kami tidak ke Radar karena merasa hari sudah terlalu sore. Meski begitu kami tetap melakukan konfirmasi kepada Pembimbing kami disana, Pak Hendar. Keesokan harinya, hari ke-11 KP, kami tidak melakukan liputan, tapi langsung ke kantor Radar Surabaya. Kami berangkat jam 15.00 WIB dan kedua tulisan kami telah siap untuk kami tunjukkan ke Pak Hendar. Saat pukul 19.00 WIB, seperti biasa kami berpamitan untuk pulang, namun sebelum itu kami bertanya terkait liputan esok hari

Liputan Kerja Praktek di Radar Surabaya #HariKe-8 dan #HariKe-9

            CPI Menulis - Hari ke-8 KP, Selasa (2/8), kami memulai jam 12.00 WIB di kampus PENS. Agenda kami yaitu meliput persiapan yang dilakukan 6 tim PKM PENS yang lolos dalam Pimnas. Liputan hari itu lebih lama menunggunya. Mulai dari menunggu agenda presentasi tiap tim dimulai, kemudian menunggu giliran untuk mewawancari tim secara bergantian. Sehingga kami izin ke Pak Hendar untuk tidak ke Radar pada sore harinya. Kami menulis beritanya ketika esoknya karena sore itu info yang kami dapat tak terlalu banyak.             Hari ke-9 KP, Rabu (3/8), Penulis berada di rumah untuk menulis liputan kemarin. Tulisan kali ini lebih berhati-hati karena rencana akan ditayangkan di koran Radar Surabaya. Sore harinya sekitar jam 15.00 Penulis ke kantor untuk melaporkan hasil tulisan dan mendengar arahan dari Pak Hendar. Sore itu kami juga meminta izin untuk liputan sendiri pada hari Kamis, karena di kampus ada gelaran Final Project Competition. (cpi)

Jangan Hanya Main, Ayo Making!

            CPI Menulis -  MIftakhul Firdaus, 21, mahasiswa jurusan Game Technology PENS berhasil membuat beberapa game yang sudah ia daftarkan di Playstore. Beberapa dari gamenya juga telah memenangkan beberapa perlombaan, diantaranya adalah lomba yang dilaksanakan Decoding dengan Lenovo. "Pada lomba pertama yang diadakan Decoding, game saya belum berhasil lolos menjadi juara. Namun untuk lomba yang kedua ini game saya termasuk dalam lima besar dan mendapat reward 15 juta rupiah," ungkap Mimif saat ditemui di gedung Pasca Sarjana PENS, Kamis (4/8). Mimif mengatakan bahwa lima game yang lolos adalah juaranya, sehingga tidak ada istilah juara 1 atau 2, dan seterusnya. Adapun game yang lolos tersebut ia beri nama Another World Challenge , yang kini sudah bisa di unduh via Playstore.             Another World Challenge merupakan sebuah game berbasis Android yang memanfaatkan fasilitas Virtual Reality (VR). Cara bermainnya yaitu menggunakan joystick yang terhubung m

Enam Tim Lolos Pimnas, PENS Sibuk Persiapan

CPI Menulis - Sebanyak enam tim PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) dari PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) berhasil menuju Pimnas 2016 (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Pimnas 2016 diadakan tanggal 8-11 Agustus di IPB. PENS dengan enam timnya mendapat peringkat ke-15 dari 145 Perguruan Tinggi yang lolos dalam Pimnas. "Untuk menuju Pimnas, mereka telah melewati beberapa seleksi. Seleksi pertama yaitu pembuatan proposal. Dimana proposal tersebut dikirim ke Pusat dan langsung diseleksi oleh Dikti. Dari seleksi proposal, ada 91 tim yang lolos didanai," kata Teguh, Koordinator PKM PENS saat diwawancarai di Gedung Pasca Sarjana PENS, Selasa (2/8). Teguh mengatakan bahwa terjadi penurunan jumlah tim yang lolos dari seleksi proposal. Tahun lalu ada sekitar 160 tim yang lolos. Menurut dia hal ini juga dialami oleh perguruan tinggi lainnya. Setelah lolos pada tahapan proposal, maka akan dilakukan monitoring dan evaluasi atau Monev dengan reviewer para doktor atau

Liputan Kerja Praktek di Radar Surabaya #HariKe-6 dan #HariKe-7

            CPI Menulis - Hari ke-6 KP, Sabtu (30/7), kami bergabung dengan Mas Bagus, wartawan Radar Surabaya pos lifestyle. Siang itu sekitar jam 14.00 WIB kami melakukan liputan di Grand City Mall Surabaya. Kami meliput event fashion show yang diadakan oleh IFC (Indonesian Fashion Chamer).             Pagelaran yang diadakan di Atrium Grand City itu mempertemukan kami kembali dengan wartawan-wartawan yang meliput event balet dua hari yang lalu. Gelaran fashion show tersebut boleh dibilang settingan karena sedianya akan diadakan malam harinya. Seperti sebelumnya, hal ini terkait keperluan penayangan berita agar bisa tayang esok harinya.             Liputan hari itu tak berlangsung lama, kami langsung menuju Radar untuk menulis beritanya. Dan hari itu berakhir sebagaimana hari-hari sebelumnya.             Hari ke-7 KP, Senin (1/8), kami ditugaskan Pak Hendar, Pembimbing kami di Radar, untuk bergabung dengan Mbak Ima, wartawan pos kota. Sejak Minggu malam, Penulis mencoba mengo

Perkembangan Pembangunan Taman di Kampung Nelayan

               CPI Menulis - Pembangunan Taman yang terletak di depan Sentra Ikan Bulak (SIB) Kenjeran Surabaya kini telah mencapai progress 80% jadi. Taman yang akan diberi nama Taman Suroboyo ini rencananya akan dilengkapi dengan patung Suro dan Boyo. "Pembangunan Taman ini sifatnya berkelanjutan. Jadi untuk patung Suro dan Boyo akan dibangun tahun depan," kata Camat Bulak, Suprayitno saat ditemui di kantor kecamatan Bulak, Senin (1/8).                Taman Suroboyo didirikan pada lahan seluas 1,1 hektar. Sebelumnya lahan tersebut merupakan lahan bersertifikat milik warga. Kemudian oleh pemerintah dibeli untuk dijadikan taman. Sebagaimama yang ada di RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) bahwa wilayah tersebut termasuk dalam wilayah hijau. "Taman Suroboyo dibangun berdasarkan RTRW. Selain itu juga merupakan impian dari Ibu Walikota sejak tiga tahun yang lalu. Bu Risma ingin mengangkat kawasan kampung nelayan dengan membangun ruang terbuka dan mensinergikan dengan da