Sebagian dari kalian mungkin asing dengan The Grounds of Alexandria, yang ada di Sydney itu. The Grounds of Alexandria sendiri merupakan kafe atau resto tematik, yang menyajikan nuansa 'hijau' nan menyegarkan. Penampakannya kurang lebih seperti ini. The Grounds of Alexandria yang ada di Sydney Nah, buat kalian yang mau merasakan nuansa tempat nongkrong yang seperti itu. Tak perlu jauh-jauh. Ada di Kota Batu! Retrorika namanya. Retrorika Coffee Bar & Resto, lengkapnya. Di Desa Bumiaji letaknya. Ada di Google Maps, atau bisa dicari via Instagram @retrorika.id . Buka hampir setiap hari. Jam 11.00-00.00 WIB untuk hari biasa, dan 10.00-00.00 WIB di akhir pekan. JANGAN LUPA, kafe ini tutup setiap hari KAMIS. Jangan seperti CPI yang melewatkan informasi tersebut. D engan percaya dirinya 'nyengklak' motor Vario 150 2019, dari Pemkot mBatu ke Jl. Dewi Mutmainah No. 2 Desa Bumiaji. Motor yang cukup gede untuk ' wong cilik ' dengan tinggi 150an cm. ...
CPI Menulis - Seperti hari-hari biasanya (18/10/12), saya sudah bersiap untuk pergi magang dari pukul 07.30 WIB. Ya meskipun sebenarnya saya baru masuk magang pukul 09.00 WIB. Hehe Sekilas tentang magang saya, saya magang di salah satu digital printing di daerah Gubeng Kertajaya. Biasanya saya berangkat dengan teman saya, Nanda.
Ketika saya sedang bersantai menikmati sarapan pagi saya, tiba-tiba terdengar lantunan lagu Mitwa dari Cross saya. Ternyata ada pesan masuk dari "SFCI Pak Aka". Isinya yaitu, "Lagi magang ya? Aku mau ke juanda, ada soneta transit 1 jam. Dari kaltim ke jkt." Dan pesan itu masih ada sampai sekarang, meskipun Crossnya sudah tak ada. Hehe
Membaca pesan itu, rasanya saya ingin langsung 'miber' ke Juanda saja. Lalu saya membacakan pesan itu dan menyatakan ke-galau-an saya antara magang dan bertemu Soneta pada Ibu saya (karena pada saat itu memang hanya kami berdua yang ada di rumah). Saat itu hanya satu yang Ibu saya khawatirkan, yaitu saya ke Juanda naik apa dan dengan siapa ? Sedikit memberi kode-kode, saya menjawab pesan dari Pak Aka. Rupanya Pak Aka peka juga :D "Mau dijemput tah?", balas Pak Aka. Sialnya, ketika mau jawab pesan itu, pulsa saya drop. Saya bergegas membeli pulsa, tapi tak kunjung terkirim. Lalu saya menuju rumah 'Bu Lek' saya untuk pinjam HP dan otomatis minta pulsanya :v Dengan segera saya telpon Pak Aka untuk menunjukkan alamat lengkap rumah saya.
Singkat cerita saya sudah menunggu di depan gang rumah dengan posisi pulsa masih kosong. Bukan Pak Aka yang datang, malah kawan saya, Nanda. Padahal sebelumnya saya sudah memberitahu melalui pesan singkat bahwa hari ini saya datang terlambat untuk magang. Rupanya dia belum membaca pesan saya tadi.
Beberapa saat setelah teman saya berangkat, datanglah mobil Terios silver milik Pak Aka. Jujur saya sungkan dengan Pak Aka, karena sebenarnya jarak rumah Pak Aka menuju Juanda lebih dekat karena rumah Pak Aka dekat dengan jalan tol ke Juanda. Sedangkan sekarang Pak Aka jauh-jauh pergi ke tengah kota untuk jemput saya dulu. Meski jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 lebih, namun Pak Aka tetap berkendara dengan santai, apalagi perjalanan kami ditemani oleh lagu-lagu Soneta. Hem.... Saya sungguh menikmati perjalanan ini :D
Singkat cerita, kami sudah tiba di Juanda. Disana kami bertemu Pak Nur, provost (entah ejaannya benar atau salah) yang juga fans Soneta. Memang pertemuan dengan Pak Nur bukan yang pertama kalinya. Karena kami memang sering menjemput Pak Haji dan Soneta di Juanda, dan sering juga bertemu Pak Nur. Karena bantuan Pak Nur itulah, meski saya dan Pak Aka tidak punya tiket, tapi kami dengan mudah bisa berada di ruang tunggu Singasari Lounge, tempat Soneta berada.
Saat perjalanan menuju ruang tunggu, saya sempat bilang ke Pak Aka "Pak, nanti saya jangan ditinggal sendiri ya, soalnya saya malu. Hehe". "Pokoknya kamu mbuntut aku aja.", kata Pak Aka. Sesampainya di ruang tunggu, tampak personil Soneta sedang santai, ada yang sedang menikmati hidangan kue-kue, ada juga yang hanya duduk-duduk dan saling ngobrol. Saat itu kami bersalaman dengan personil Soneta, termasuk Soneta Femina. Pertama kami gabung di 'kelompok ngobrol' Soneta Femina, minus Mbak Fuji Nabila dan sempat bincang-bincang juga dengan Pak Haji Dadi dan Pak Haji Chovif.
Saya begitu menikmati perbincangan dengan Pak Haji Chovif mungkin karena sama-sama dari Jatim (bukan maksud rasis loh :P ). Memang waktu itu, Pak Haji Chovif seringkali berbicara menggunakan bahasa Jawa. Pak Haji Chovif menceritakan awal-awal bertemu Pak Haji Rhoma sampai gabung di Soneta. Cerita singkat, tapi berkesan bagi saya.
Dan pertanyaan yang saat itu sering saya peroleh dari tiap para personil Soneta yaitu "Loh, kok gak sekolah ? Bolos ya ?" Wajar saja sih, karena saat itu saya mengenakan baju batik sekolah, lalu waktu juga masih menunjukkan sekitar pukul 10.30 WIB. Hehe Beberapa saat berbincang-bincang dengan Mbak-Mbak Soneta Femina, ternyata Pak Aka sudah ngilang. Rupanya Pak Aka menemui Pak Haji yang kala itu sedang istirahat di salah satu ruangan kecil di Singasari Lounge.
Tak lama kemudian, datanglah Pak Aka, dan tentunya dengan Pak Haji. Begitu Pak Haji datang, dan orang-orang disekitar menyadari kehadiran sosok Raja Dangdut itu, maka pemandangan foto bersama pun menjadi hal yang lumrah. Termasuk Pak Nur juga tak ketinggalan ingin foto dengan Pak Haji. Saya yang ketika itu mungkin tertegun, jadi cuma bisa diam dipojokan. Hehe Tak disangka-sangka, atau dalam film Gitar Tua-nya Pak Haji mengatakan 'tak dinyana' :D ternyata Pak Haji memanggil saya dan mengajak foto bareng (Loh, gak keliru ta) tapi ya itulah yang terjadi. Hehe. Yang membuat saya semakin heran, malah saya dirangkul oleh Pak Haji. Niatnya mau senyum alias 'mringis' ke kamera, tapi karena grogi, jadi 'mingkem' saja lah :D Hehe
Dan tak ketinggalan, saya juga meminta tolong Pak Nur untuk mengambil gambar saya bersama Pak Aka dan Pak Haji. Baiklah, setelah sesi foto bersamanya selesai, Pak Haji duduk dan menikmati secangkir tehnya. Ditemani Pak Aka yang kala itu duduk tepat disamping Pak Haji, seperti biasa Pak Aka memanfaatkan waktu santai itu untuk wawancara. Ketika itu topiknya (masih) mengenai Wacana Calon Presiden. Saya yang waktu itu bingung mau ngapain, Pak Aka tiba-tiba menyerahkan Dakotanya ke saya. Seperti sebuah kode, maka saya gunakan Dakota itu untuk mengabadikan moment wawancara antara Pak Aka dan Pak Haji.
Setelah dirasa cukup, dan sepertinya juga waktu boarding telah tiba, maka Pak Aka beranjak dari tempat duduknya dan mempersilakan saya untuk duduk di tempat Pak Aka duduk tadi, yaitu tepat di samping Pak Haji. Kata Pak Aka "Ayo Indri, kamu sekarang tak foto sama Pak Haji. Kalau foto pas duduk kan belum." Tak disangka, tiba-tiba Pak Haji membelokkan sedikit badannya dan mengarahkan pandangannya ke saya (ceilah :P ). Dengan perasaan malu dan grogi, tanpa sadar tangan saya nutupi mulut saya melulu. Sampai-sampai Pak Aka nge-warning "Indri.. Indri.... Tangannya." Lepas dari nutupi mulut, tangan saya malah megangi HP yang saat itu ada di kantong. Walah.... Ngapain toh - -' Yaa itulah "grogi effect" Hehe.
Hal yang saya bicarakan dengan Pak Haji antara lain seperti ini.
Ketika saya sedang bersantai menikmati sarapan pagi saya, tiba-tiba terdengar lantunan lagu Mitwa dari Cross saya. Ternyata ada pesan masuk dari "SFCI Pak Aka". Isinya yaitu, "Lagi magang ya? Aku mau ke juanda, ada soneta transit 1 jam. Dari kaltim ke jkt." Dan pesan itu masih ada sampai sekarang, meskipun Crossnya sudah tak ada. Hehe
Membaca pesan itu, rasanya saya ingin langsung 'miber' ke Juanda saja. Lalu saya membacakan pesan itu dan menyatakan ke-galau-an saya antara magang dan bertemu Soneta pada Ibu saya (karena pada saat itu memang hanya kami berdua yang ada di rumah). Saat itu hanya satu yang Ibu saya khawatirkan, yaitu saya ke Juanda naik apa dan dengan siapa ? Sedikit memberi kode-kode, saya menjawab pesan dari Pak Aka. Rupanya Pak Aka peka juga :D "Mau dijemput tah?", balas Pak Aka. Sialnya, ketika mau jawab pesan itu, pulsa saya drop. Saya bergegas membeli pulsa, tapi tak kunjung terkirim. Lalu saya menuju rumah 'Bu Lek' saya untuk pinjam HP dan otomatis minta pulsanya :v Dengan segera saya telpon Pak Aka untuk menunjukkan alamat lengkap rumah saya.
Singkat cerita saya sudah menunggu di depan gang rumah dengan posisi pulsa masih kosong. Bukan Pak Aka yang datang, malah kawan saya, Nanda. Padahal sebelumnya saya sudah memberitahu melalui pesan singkat bahwa hari ini saya datang terlambat untuk magang. Rupanya dia belum membaca pesan saya tadi.
Beberapa saat setelah teman saya berangkat, datanglah mobil Terios silver milik Pak Aka. Jujur saya sungkan dengan Pak Aka, karena sebenarnya jarak rumah Pak Aka menuju Juanda lebih dekat karena rumah Pak Aka dekat dengan jalan tol ke Juanda. Sedangkan sekarang Pak Aka jauh-jauh pergi ke tengah kota untuk jemput saya dulu. Meski jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 lebih, namun Pak Aka tetap berkendara dengan santai, apalagi perjalanan kami ditemani oleh lagu-lagu Soneta. Hem.... Saya sungguh menikmati perjalanan ini :D
Singkat cerita, kami sudah tiba di Juanda. Disana kami bertemu Pak Nur, provost (entah ejaannya benar atau salah) yang juga fans Soneta. Memang pertemuan dengan Pak Nur bukan yang pertama kalinya. Karena kami memang sering menjemput Pak Haji dan Soneta di Juanda, dan sering juga bertemu Pak Nur. Karena bantuan Pak Nur itulah, meski saya dan Pak Aka tidak punya tiket, tapi kami dengan mudah bisa berada di ruang tunggu Singasari Lounge, tempat Soneta berada.
![]() |
Indriyani bersama Mbak Dewi, Soneta Femina |
![]() |
Indriyani bersama Mbak Aida (kiri) dan Mbak Neneng (kanan), Soneta Femina |
![]() |
Indriyani bersama H. Chovif |
Tak lama kemudian, datanglah Pak Aka, dan tentunya dengan Pak Haji. Begitu Pak Haji datang, dan orang-orang disekitar menyadari kehadiran sosok Raja Dangdut itu, maka pemandangan foto bersama pun menjadi hal yang lumrah. Termasuk Pak Nur juga tak ketinggalan ingin foto dengan Pak Haji. Saya yang ketika itu mungkin tertegun, jadi cuma bisa diam dipojokan. Hehe Tak disangka-sangka, atau dalam film Gitar Tua-nya Pak Haji mengatakan 'tak dinyana' :D ternyata Pak Haji memanggil saya dan mengajak foto bareng (Loh, gak keliru ta) tapi ya itulah yang terjadi. Hehe. Yang membuat saya semakin heran, malah saya dirangkul oleh Pak Haji. Niatnya mau senyum alias 'mringis' ke kamera, tapi karena grogi, jadi 'mingkem' saja lah :D Hehe
![]() |
Indriyani bersama Rhoma Irama |
![]() |
Indriyani bersama Surya Aka (kiri) dan Rhoma Irama (kanan) |
![]() |
Indriyani berbincang-bincang singkat dengan Rhoma Irama |
R : "Namanya siapa ?"
I : "Indri."
R : "Kelas berapa ?"
I : "Kelas 2 SMK."
R : "SMK ? Apa itu ?"
I : "Sekolah Menengah Kejuruan"
R : "Ooo.... Sudah besar ya..." (sambil senyum dan mengelus kepala saya)
I : "(senyum - mringis)" :D
Lalu kata Pak Aka, "Seusia Indri ini cocoknya jadi anak apa cucunya Pak Haji ya ?". Sempat diam untuk beberapa detik, lalu Pak Aka tanya lagi "Mungkin cucu ya ?" "Iya.. ya." Pak Haji menambahkan.
Tanpa terasa panggilan untuk boarding sudah terdengar, kami pun berpamitan dengan Pak Haji. Personil Soneta sepertinya waktu itu sudah lebih dahulu meninggalkan Singasari Lounge. Waktu itu saya masih belum berani untuk minta bersalaman dengan Pak Haji, takutnya tangan saya gak disambut, daripada malu, plus "sakitnya tuh disini" (nunjuk dada), jadi cukup salam dengan merapatkan kedua tangan di dada (sampai sekarang pun, saya belum pernah salim dengan Pak Haji). Waktu pamitan, Pak Haji juga sempat bilang ke saya "Salam ya ke orang tuanya".
Usai pamitan, saya dan Pak Aka bergegas menuju parkiran. Saya lihat jam, ternyata sudah jam 12.00 WIB atau jam 13.00 WIB gitu (maaf lupa). Jadi langsung tancap gas menuju Gubeng Kertajaya, tempat saya magang. Singkat cerita sudah sampai tempat magang, tapi Pak Aka masih lanjut ke KPID. Pertama mau masuk tempat magang, Pak Andy, karyawan di tempat saya magang yang juga suka dengan Rhoma Irama, tiba-tiba bertanya ke saya "Gimana In ? Sudah ketemu sama Bang Haji ? (dengan wajah senyum seakan menggoda saya)". Spontan saya tanya "Loh, kok tau Pak ?" "Ya tau aja. Hehe" sahut Pak Andy. Saya langsung tanya ke teman saya, Nanda. Ternyata tadi Nanda buka facebook, lalu baca status saya yang isinya mau ketemu sama Soneta. Dalam hati saya "Oh iya ya, tadi pas nunggu Pak Aka di depan gang, kan sempat buka fb, lalu update status" Walah.... Koplak -_- :D
Beruntung, di tempat magang saya itu orangnya baik-baik, jadi hal itu tidak dipermasalahkan. Hehe Tapi tetap saja 'sungkanisme' melanda. Sepertinya itu kenakalan saya yang paling fatal selama menjadi pelajar, yaitu datang magang jam 13.00 WIB, pulang jam 16.00 WIB. Mohon yang ini jangan dicontoh ya :D
Komentar
Posting Komentar