Langsung ke konten utama

HIDDEN GEM! Rasakan The Grounds of Alexandria Sydney Ala Kota Batu, Jawa Timur

Sebagian dari kalian mungkin asing dengan The Grounds of Alexandria, yang ada di Sydney itu. The Grounds of Alexandria sendiri merupakan kafe atau resto tematik, yang menyajikan nuansa 'hijau' nan menyegarkan. Penampakannya kurang lebih seperti ini. The Grounds of Alexandria yang ada di Sydney Nah, buat kalian yang mau merasakan nuansa tempat nongkrong yang seperti itu. Tak perlu jauh-jauh. Ada di Kota Batu! Retrorika namanya. Retrorika Coffee Bar & Resto, lengkapnya. Di Desa Bumiaji letaknya. Ada di Google Maps, atau bisa dicari via Instagram @retrorika.id . Buka hampir setiap hari. Jam 11.00-00.00 WIB untuk hari biasa, dan 10.00-00.00 WIB di akhir pekan. JANGAN LUPA, kafe ini tutup setiap hari KAMIS. Jangan seperti CPI yang melewatkan informasi tersebut. D engan percaya dirinya 'nyengklak' motor Vario 150 2019, dari Pemkot mBatu ke Jl. Dewi Mutmainah No. 2 Desa Bumiaji. Motor yang cukup gede untuk ' wong cilik ' dengan tinggi 150an cm. ...

Munas I FORSA (Fans of Rhoma and Soneta)

CPI Menulis – Pada 24-25 Oktober 2014, FORSA (Fans of Rhoma and Soneta) mengadakan Munas atau Musyawarah Nasional di salah satu hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Proses regristasi oleh peserta Munas berlangsung sesaat sebelum sholat Jumat. Meski acara pembukaan Munas berlangsung sedikit terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan, namun bisa dibilang pembukaan berlangsung sukses karena yang ditunggu-tunggu, Rhoma Irama berkenan hadir untuk membuka Munas FORSA.

Suasana pembukaan Munas I FORSA
Pembukaan Munas FORSA dibuka dengan doa dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, kemudian dilanjut oleh laporan dari Ketua OC dan sambutan dari Ketua Umum Sementara FORSA, Surya Aka, serta sambutan dan pemukulan gong tanda Munas telah dibuka oleh Rhoma Irama.

Dalam sambutannya, Rhoma Irama memberikan apresiasi terhadap FORSA dan berbagi cerita-cerita berkesan bersama Soneta. Beberapa kisah yang sempat diutarakan yaitu sekitar tahun 1994 Rhoma Irama dan Soneta mengikuti event World Music and Dance (Womad) di Jepang, tepatnya di kota Yokohama dan Tokyo. Event itu diikuti oleh 24-34 negara. Yang menjadikan berkesan yaitu ketika Soneta usai membawakan lagu terakhir “Stop”, tepuk tangan dari penonton tak kunjung berhenti hingga Soneta sudah berada di back stage. Atas permintaan penonton itulah, pada akhirnya seorang panitia menemui dan meminta Soneta untuk membawakan satu lagu lagi. (hal ini bisa dicontoh oleh para fans jika ingin Soneta tampil lagi, yaitu jangan berhenti bertepuk tangan :D Hehe)

Surya Aka memberikan sambutan dalam
Munas I FORSA
Cerita berkesan lainnya yaitu ketika Soneta mengikuti festival lagu populer se-ASEAN yang berlangsung di Manila, Filipina. Lagu Haram dan Kerudung Putih diprotes oleh salah seorang juri karena baitnya ganjil dan tidak sesuai dengan hukum permusikan. Lalu kata Rhoma “Dalam bermusik acuannya dari hati, bukan hukum musik.” Setelah melalui beberapa pertimbangan akhirnya lagu-lagu Soneta dapat diterima oleh panitia. Namun sayangnya, saat itu Soneta masih belum berkesempatan memenangkan festival tersebut karena  hampir 60% alat musik Soneta tidak bunyi, baik itu gendang, melody, mandolin, dan sebagainya.

Kisah lucu dan berkesan lainnya yaitu ketika Soneta landing di Manila, Filipina. Sesampainya di lobby hotel, personil Soneta tidak langsung menuju kamar masing-masing, melainkan mau makan terlebih dahulu. Pertanyaannya, kenapa tidak memesan makanan via telepon saja ? Ternyata kendala bahasa menjadi faktor utamanya. Jadi selama 10 hari di Manila, personil Soneta hanya menikmati menu makanan “Chicken Rice” saja, karena hanya itu menu makanan yang mereka tau. Hehe

Rhoma Irama menyampaikan sambutan
dalam Munas I FORSA
Kembali ke rute Munas, usai Rhoma Irama memberikan sambutan dan membuka acara Munas, acara dilanjut dengan foto bersama Rhoma Irama dan seperti biasanya Rhoma diminta para fansnya untuk membawakan sebuah lagu. Dengan diiringi The Kanpul, Rhoma Irama melantunkan lagu ciptaannya dengan penuh penghayatan, yaitu Kita adalah Satu. Setelah Rhoma membawakan lagu Kita adalah Satu dengan 1x reff, Rhoma meninggalkan lokasi Munas diikuti dengan peserta Munas untuk coffee break dan ishoma.

Ba’da Isya’ dan makan malam, Sidang Pleno pertama dibuka dengan pimpinan sidang Saefudin Latief dari DPW FORSA Sumatra Selatan. Pleno pertama membahas mengenai tata tertib Munas I FORSA (meliputi tata tertib persidangan, tata tertib pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, tata cara pemilihan, dan sebagainya) dan persiapan pembagian anggota untuk Sidang Komisi, yang mana ada dua Komisi, yaitu Komisi A yang membahas mengenai Organisasi dan AD/ART dan Komisi B yang membahas mengenai Rekomendasi dan Program Kerja.

Pukul 21.30 WIB, berlangsung Sidang Komisi dengan Komisi A yang digawangi oleh Wahed Unoe dari Aceh dan Komisi B yang digawangi oleh Rudi Hartono dari Kalimantan. Pukul 10.55 WIB, Sidang Pleno kedua dibuka dengan pimpinan sidang Jiwwo Soewondo dari DPW FORSA Jawa Tengah. Agenda Pleno kedua yaitu penyampaian hasil-hasil Sidang Komisi oleh masing-masing perwakilan Komisi A dan Komisi B, sekaligus pengesahan hasil Sidang Komisi.

Dalam Pleno kedua ini, Penulis berkesempatan menyampaikan aspirasinya yaitu :
1.   Dalam AD/ART harus ada peraturan mengenai penulisan “FORSA” (baik itu sekedar untuk postingan atau komentar di media sosial, atau digunakan dalam penulisan berita) apakah penulisannya huruf kapital semua atau tidak. Hemat Penulis, sebaiknya huruf kapital semua karena FORSA merupakan singkatan. Dan hal ini sejatinya secuil hal yang penting namun banyak disepelekan oleh orang-orang.
2.    Dalam AD/ART harus dijelaskan secara tegas bahwa logo FORSA hendaknya diperbesar atau diperkecil dengan cara yang proporsi. Agar orang-orang tidak sembarangan dalam ‘menarik’ bentuk logo FORSA, karena suatu logo hendaknya menjadi hal yang sakral dalam suatu organisasi.
3.     Dalam AD/ART harus dijelaskan secara tegas mengenai warna hijau pada tulisan FORSA yang ada pada logo FORSA. Hendaknya ditentukan hexa-nya atau komposisi warna CMYKnya. Sekali lagi, karena makna logo pada suatu organisasi adalah sakral.

Beberapa peserta Munas berfoto bersama Ketua Umum FORSA

Setelah Sidang Pleno kedua, maka tiba saatnya Sidang Pleno ketiga yang dipimpin oleh Syahroni dengan agenda sidang pemilihan Ketua Umum FORSA periode 2014-2019. Tanpa perlu berlama-lama, semua peserta Munas, bahkan Pembina FORSA, Debby Rhoma, memilih Surya Aka sebagai Ketua Umum FORSA periode 2014-2019. Dan untuk menyusun kepengurusan DPP FORSA periode 2014-2019, Surya Aka ditemani oleh tim formatur yang terdiri dari perwakilan tiap daerah, yaitu Jiwwo Soewondo (Semarang), Saefudin (Sumatra Selatan), Yan (Jawa Barat), Nurhayani (Sulawesi Selatan), Darmin (DKI Jakarta), Rudi (Kalimantan), Khubby (Jawa Timur), Mustaman (Papua Barat) melakukan rapat lanjutan.

Sabtu (26/10), agenda Munas diawali dengan sarapan bersama, kemudian dilanjut dengan sambutan Ketua DPP FORSA periode 2014-2019 sekaligus penyampaian susunan pengurus DPP FORSA periode 2014-2019. Adapun susunan pengurusnya yaitu :

Pembina                      : Hj. Debby Veramasari
                                     Waskito
                                     Vicky Rhoma
Ketua Umum dan Tim Formatur
                                     H. Chodin
Penasehat                    : Lutfi Zubaid
                                     Ismail Motul, SH
Ketua Umum               : H. Suryanto Aka, SH, MH
Ketua I                   : Syarifuddin Achmad, SH, MM
Ketua II                      : Nasihun Syahroni, SE
Ketua III                     : H. Risani
Ketua IV                     : Darmin
Sekretaris Jenderal      : Wahed Unoe
Wakil Sekjend I          : Zainal Abidin
Wakil Sekjend II         : Sonny Karsono
Bendahara Umum       : Muryati Gayo
Wakil Bendahara I      : H. Syafi’i
Wakil Bendahara II    : Musripah Patty

Koordinator Wilayah :
Sumatra                                               : H. Saefuddin Latief, S.Ag dan Indra Imran
Kalimantan                                          : Siti Julia dan Rudi Hartono, SH
Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara            : Jiwwo Soewondo, S.Sos dan Khubby Ali
Sulawesi                                              : Nurhayani, ST
Papua dan Maluku                              : Mustaman

Suasana Munas I FORSA hari kedua

            Acara Munas I FORSA ditutup dengan doa dan rangkaian acara selanjutnya yaitu kunjungan ke Soneta Record, Depok. (cpi)
Beli Langsung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prak. 9 - Remake "One Little Finger" (Part 3)

1.  Tujuan       Mempercepat penggunaan Adobe Flash Professional melalui kegiatan remake. 2.  Alat       Adobe Flash CS 5.5 3.  Bahan      Video "One Little Finger by Super Simple Song". 4.  Dasar Teori            Secara teknis, Adobe Flash memiliki fitur untuk in-between otomatis yang disebut dengan Tween. Motion Tween adalah pergerakan suatu objek dari keadaan awal sampai keadaan akhir. Motion tween sering digunakan untuk memberikan animasi berupa merubah posisi benda, merubah ukuran benda, dan merubah visibilitas, kecerahan (brightness), kedalaman warna benda. Merubah posisi benda dapat diartikan bahwa motion tween dapat menggerakkan benda dari titik A ke titik B. 5.  Tugas Praktikum      Buatlah tiruan video One Little Finger. 6.  Hasil Praktikum       7.  Kesimpulan       Dari praktikum ini,...

Prak. 8 - Remake "One Little Finger" (Part 2)

1.  Tujuan       Mempercepat penggunaan Adobe Flash Professional melalui kegiatan remake. 2.  Alat       Adobe Flash CS 5.5 3.  Bahan      Video "One Little Finger by Super Simple Song". 4.  Dasar Teori            Secara teknis, Adobe Flash memiliki fitur untuk in-between otomatis yang disebut dengan Tween. Motion Tween adalah pergerakan suatu objek dari keadaan awal sampai keadaan akhir. Motion tween sering digunakan untuk memberikan animasi berupa merubah posisi benda, merubah ukuran benda, dan merubah visibilitas, kecerahan (brightness), kedalaman warna benda. Merubah posisi benda dapat diartikan bahwa motion tween dapat menggerakkan benda dari titik A ke titik B. 5.  Tugas Praktikum      Buatlah tiruan video One Little Finger. 6.  Hasil Praktikum       7.  Kesimpulan       Dari praktikum ini, sa...

Prak. 2 - Membuat Animasi Sticky Man Berjalan pada Adobe Flash

1.  Tujuan       Mampu membuat Stiky Man dan animasi berjalan dengan Adobe Flash. 2.  Alat       Adobe Flash CS 5.5 3.  Dasar Teori       Ada beberapa dasar teori yang bisa digunakan sebagai petunjuk (guidance) dalam pembuatan stickman berjalan, antara lain :      1. Pose          Berikut adalah pose-­pose yang perlu ada dalam sebuah walk. Seringkali disebut dengan walk cycle. Dinamakan cycle karena pose ini dipilih sedemikian rupa sehingga pose terakhir identik dengan pose awal sehingga bisa disusun menjadi sebuah siklus tanpa henti.                   Perhatikan bahwa ada 4 pose yang diperlukan, yaitu contact, down, passing, dan up.             Untuk mempermudah proses belajar, ada baiknya jika fokus pada pergerakan kaki dahulu. kemudian baru dilanjut bagian tubuh yang lain pada kesempatan berikutn...