Sebagian dari kalian mungkin asing dengan The Grounds of Alexandria, yang ada di Sydney itu. The Grounds of Alexandria sendiri merupakan kafe atau resto tematik, yang menyajikan nuansa 'hijau' nan menyegarkan. Penampakannya kurang lebih seperti ini. The Grounds of Alexandria yang ada di Sydney Nah, buat kalian yang mau merasakan nuansa tempat nongkrong yang seperti itu. Tak perlu jauh-jauh. Ada di Kota Batu! Retrorika namanya. Retrorika Coffee Bar & Resto, lengkapnya. Di Desa Bumiaji letaknya. Ada di Google Maps, atau bisa dicari via Instagram @retrorika.id . Buka hampir setiap hari. Jam 11.00-00.00 WIB untuk hari biasa, dan 10.00-00.00 WIB di akhir pekan. JANGAN LUPA, kafe ini tutup setiap hari KAMIS. Jangan seperti CPI yang melewatkan informasi tersebut. D engan percaya dirinya 'nyengklak' motor Vario 150 2019, dari Pemkot mBatu ke Jl. Dewi Mutmainah No. 2 Desa Bumiaji. Motor yang cukup gede untuk ' wong cilik ' dengan tinggi 150an cm. ...
CPI Menulis - Pertunjukkan tari Balet Marlupi Dance Academy (MDA) dengan keunikan mengangkat budaya daerah, turut mewarnai serangkaian acara PrepCom III UN Habitat yang berlangsung di Surabaya. Bertempat di Gedung Teater Balai Pemuda kota Surabaya, Kamis (28/7), kelompok penari yang terdiri dari 11 orang ini memperkenalkan tarian Dewi Sangkrah, salah satu tokoh cerita rakyat yang terkenal di Surabaya. Yang menarik adalah penari mengenakan kebaya dan musik pengiring menggunakan lagu tradisional Indonesia.
Menurut Pemilik sanggar MDA, Marlupi Sijangga, dirinya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa tarian yang berasal dari Prancis ini juga bisa dipadu-padankan dengan musik tradisional.
"Tahun 70-an saya mengangkat cerita Joko Tarub pada tari Balet. Lalu dapat kritikan dari pewarta karena ada salah satu adegan yang dianggap porno," kata Marlupi saat diwawancarai Kamis (28/7).
Banyak dari rekan-rekannya sesama Pemilik sanggar tari Balet mengatakan bahwa mustahil dapat mengkolaborasikan tari Balet dengan budaya tradisional. Dari situ Marlupi terus berbenah dan berkarya menciptakan berbagai tari Balet, diantaranya Tari Tenun, Rek Ayo Rek, Dewi Sangkrah.
"Untuk cerita Dewi Sangkrah ini merupakan permintaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Surabaya," ungkap Marlupi.
Marlupi patut berbangga atas keberhasilannya mengenalkan budaya Indonesia melalui tari Balet. Pada suatu pertunjukkan yang disaksikan oleh para turis luar negeri, semua penonton melakukan standing applause setelah tarian Balet Rek Ayo Rek dibawakan. Hal yang sama terjadi saat mengikuti lomba di Hongkong. Tari Tenun mendapat respon yang luar biasa dari penonton.
"Tari Reedom of Bali mendapat Juara 1 pada International Ballet Competition di Hongkong. Tanggal 8 Agustus ini 7 Penari akan ikut lomba di Taiwan dan bulan Oktober saya ke Jakarta untuk membuat tarian Balet yang mengangkat cerita dari Jawa Barat," tambah pemilik sanggar MDA ini.
Sampai saat ini, sanggar tari Balet MDA telah mempunyai 17 cabang di Jakarta dan 18 cabang di Surabaya. (cpi)
Komentar
Posting Komentar