Langsung ke konten utama

HIDDEN GEM! Rasakan The Grounds of Alexandria Sydney Ala Kota Batu, Jawa Timur

Sebagian dari kalian mungkin asing dengan The Grounds of Alexandria, yang ada di Sydney itu. The Grounds of Alexandria sendiri merupakan kafe atau resto tematik, yang menyajikan nuansa 'hijau' nan menyegarkan. Penampakannya kurang lebih seperti ini. The Grounds of Alexandria yang ada di Sydney Nah, buat kalian yang mau merasakan nuansa tempat nongkrong yang seperti itu. Tak perlu jauh-jauh. Ada di Kota Batu! Retrorika namanya. Retrorika Coffee Bar & Resto, lengkapnya. Di Desa Bumiaji letaknya. Ada di Google Maps, atau bisa dicari via Instagram @retrorika.id . Buka hampir setiap hari. Jam 11.00-00.00 WIB untuk hari biasa, dan 10.00-00.00 WIB di akhir pekan. JANGAN LUPA, kafe ini tutup setiap hari KAMIS. Jangan seperti CPI yang melewatkan informasi tersebut. D engan percaya dirinya 'nyengklak' motor Vario 150 2019, dari Pemkot mBatu ke Jl. Dewi Mutmainah No. 2 Desa Bumiaji. Motor yang cukup gede untuk ' wong cilik ' dengan tinggi 150an cm.

Halal Bihalal FORSA Jawa Timur dengan Rhoma Irama

CPI Menulis – Halal Bihalal FORSA (Fans of Rhoma and Soneta) Jawa Timur yang diadakan tanggal 05 Syawal 1437H atau 10 Juli 2016 itu dianggap cukup sukses karena telah berhasil mendatangkan sang Idola, yaitu Rhoma Irama. Acara yang sedianya diadakan pukul 14.00 WIB itu akhirnya mundur hingga ba’da Isya’ atau sekitar pukul 19.15 WIB dikarenakan menunggu kedatangan Pak Haji yang sebelumnya ada acara Tabligh Akbar di Bangkalan, Madura. Meski begitu, semangat dari teman-teman FORSA yang hadir dari berbagai daerah seperti Pasuruan, Gresik, Malang, bahkan Tuban patut diacungi jempol. Berikut merupakan cerita singkat dari acara Halal Bihalal FORSA Jawa Timur dari sudut pandang Penulis. Enjoyed it! J


10 Juli 2016, sebagaimana keputusan dalam rapat semalam (09/07), teman-teman FORSA yang tergabung dalam Panitia acara Halal Bihalal FORSA Jatim berkumpul di tempat acara yaitu Perum IKIP Gunung Anyar Indah, Surabaya pada pukul 07.00 WIB. Dan dalam rapat semalam pula telah dilakukan pembagian jobdesk, dimana Paspamrhoma dibagi menjadi 2, yaitu yang mengawal Pak Haji dari acara di Bangkalan hingga Halal Bihalal, dan Paspam yang bertugas untuk stay di acara Halal Bihalal, dan Penulis sendiri bertugas dalam hal Dokumentasi.
Sekitar pukul 09.00 WIB kami menuju T2 Bandara Juanda untuk menjemput dan menyambut Mas Fairuz, yakni putra dari Ust. Luthfi, yang boleh dibilang sebagai Manager Rhoma Irama untuk kegiatan tabligh akbar. Mas Fairuz dan Pak Haji berada pada penerbangan yang berbeda karena saat itu Pak Haji masih berada di Gorontalo untuk acara yang lain dan langsung melakukan penerbangan dari Gorontalo ke Surabaya (transit Makassar), tentunya bersama Pak Ismail, asisten pribadi Pak Haji.

Prasojo, anggota FORSA Tuban saat menanti kedatangan Pak Haji di T2 Juanda
Sekitar pukul 10.15 WIB kami bertemu Mas Fairuz di T2 Juanda. Di T2 kami juga bertemu dengan Panitia acara di Bangkalan. Seperti biasa, Paspamrhoma juga berkoordinasi dengan Panitia dan Patwal yang nantinya akan membantu perjalanan Pak Haji. Setelah beberapa lama kami menunggu di T2 Juanda, ternyata kami mendapat info bahwa Pak Haji sudah landing di T1 Juanda menggunakan penerbangan Sriwijaya Air. Betapa kami terburu-buru, karena mobil, Patwal, dan Panitia yang akan mengantar Pak Haji menuju lokasi di Bangkalan masih berada di T2, sedangkan antara T1 dan T2 juga cukup berjarak. Usut punya usut, ternyata terjadi misscom dengan dalih lupa memberi info. Hem…. Kemudian bergegaslah semua menuju T1 Juanda hingga mereka semua berpencar. Untuk FORSA sendiri ada yang naik sepeda motor dan menuju ke lokasi Halal Bihalal karena sadar akan tanggungjawabnya yang telah disepakati pada rapat semalam, ada juga yang menggunakan mobil dan menuju ke T1 Juanda. Untuk Penulis sendiri berada pada satu kendaraan dengan Ketua DPW FORSA Jawa Timur, Pak Yusuf Maulana, Satrio (kakak Penulis, yang juga Paspamrhoma acara Bangkalan), dan Heri Siswoyo (anggota FORSA Surabaya).
Beberapa saat kemudian sampailah kami di T1 Juanda, namun tak satupun FORSA, Panitia, ataupun Patwal yang kami lihat. Setelah beberapa menit kami melihat ada rombongan Patwal melintas di depan kami, sontak kami langsung mengikutinya meskipun beberapa saat diawal kami tertinggal, namun akhirnya kami berhasil bergabung dalam Patwal setelah turun tol dan berada di daerah Rungkut Industri, Surabaya.
Untuk menuju ke Bangkalan, Madura, kami menggunakan jalur jembatan tol Suramadu dengan kecepatan 120 km/jam, suatu angka yang cukup besar untuk 1 Patwal sepeda motor dengan membawa rombongan hingga 9 mobil dibelakangnya.

Rombongan Patwal saat di jembatan Suramadu menuju Bangkalan, Madura
Sesampainya kami di Pulau Madura, rombongan berhenti pada salah satu tempat makan, yaitu Bebek Songkem. Disana Pak Haji langsung menuju Mushola untuk melakukan sholat Dhuhur, diikuti FORSA yang ikut berjamaah dengan Pak Haji. Selesai sholat berjamaah, Panitia mempersilakan Pak Haji untuk menikmati hidangan. Untuk FORSA yang bertugas, tentu ‘minggir’ sejenak. Hehe
Beberapa saat setelah dirasa Pak Haji sudah ‘free’, Pak Yusuf menghampiri Pak Haji untuk membicarakan acara Halal Bihalal FORSA Jatim, meskipun sebelumnya Pak Yusuf juga telah berkoordinasi dengan Mbak Debby selaku Pembina FORSA dan Putri Pak Haji, dan dengan Pak Ismail.
Setelah beberapa saat, Pak Haji dan rombongan bergegas meninggalkan rumah makan. Seperti biasa, Penulis berjalan mundur, ‘selangkah di depan’ Pak Haji untuk melakukan dokumentasi. Seingat Penulis, di moment itu Pak Haji mengatakan “Catur ini Fotografer … bla bla bla … “ Penulis lupa karena memang kala itu terlalu fokus dengan apa yang ada di dalam layar. Hehe (untuk teman FORSA yang saat itu ada di ‘moment’, jika ingat tolong ditulis karena sebenarnya Penulis juga penasaran. Hehe). Yang jelas Penulis ingat saat Pak Haji melakukan interaksi dengan bertanya pada Penulis, berikut percakapannya.
Pak Haji          : “Tur, Tur.”
Penulis             : “(masih sibuk motret di depan Pak Haji, kurang lebih jarak 2 meter).”
Pak Haji          : “Catur.”
Penulis             : “Iya Pak Haji (sambil mendekat ke Pak Haji dan boleh jadi inframe di kamera Mas Andi Steinberger, Ketua FORSA Surabaya).”
Pak Haji          : “Kamu semester berapa ?”
Penulis             : “Semester 4 mau naik semester 5, Pak Haji.”
Pak Haji          : “Oh sudah semester 5 ya… (sambil tersenyum dan mengelus kepala Penulis).”
Penulis             : “(bergegas mengambil jarak dan motret lagi).”
Saat Penulis sedang semangatnya mengambil gambar hingga Pak Haji sudah mendekat untuk naik mobil, tiba-tiba tangan Pak Haji menutupi lensa kamera Penulis. Jujur ketika itu Penulis kaget karena pandangan sedang tertuju pada layar. Setelah pandangan Penulis beralih ke Pak Haji, Pak Haji tersenyum. Ternyata Pak Haji menggoda Penulis. Hehe Beruntung moment tersebut sempat terekam dengan gambar berikut.


Setelah semua rombongan masuk ke mobil dan bergegas menuju lokasi acara Tabligh di Bangkalan, Pak Yusuf memutuskan untuk kembali ke Surabaya saja karena ternyata saat usai sholat Dhuhur tadi, Pak Yusuf diminta tolong Mas Fairuz untuk mengurus tiket pulang untuk Pak Haji dan Mas Fairuz. Sekitar 3 menit sebelum mobil benar-benar mengarah ke Surabaya dari lokasi rumah makan tadi, muncul keputusan baru untuk mengantar Pak Heri agar dapat ikut kegiatan di Bangkalan. Kami bermaksud untuk mengantar Pak Heri ikut dalam rombongan mobil Mas Rahmadi (anggota FORSA Surabaya), sehingga kami bergegas karena memang hanya mobil kami yang tertinggal dari rombongan Patwal. Setelah beberapa menit kami mencoba mengejar namun tak jua kami temui rombongan Patwal, sampailah kami di daerah Kamal, Madura. Akhirnya kami putuskan untuk kembali ke Surabaya melalui jalur laut yaitu naik kapal.
Satu cerita yang menarik dari perjalanan kami naik kapal dari Madura, yaitu ketika mobil hendak masuk kapal, kami disambut dengan lagu Tak Dapat Tidur yang diputar dalam corong suara di kapal. Setelah kami turun dari mobil dan hendak menikmati pemandangan dari atas kapal, tampak jelas bahwa rombongan kami dalam pusat perhatian. Bagaimana tidak, jas hitam dan bersepatu rapi, untuk Penulis sendiri mengenakan uniform FORSA, yakni kemeja hitam dan membawa kamera, karena memang untuk hunting di atas kapal. Suatu pemandangan yang langka bagi Penulis, karena ini kali kedua Penulis naik kapal dari atau ke Madura.

Idamanisasi dalam fotografi
Singkat waktu kami menuju T2 Juanda untuk mengurus tiket Pak Haji. Sebelumnya saat di perjalanan, Pak Yusuf mendapat telepon dari Mas Fairuz untuk me-rescedhule jadwal kepulangan, dari yang sebelumnya pukul 18.40 WIB menjadi 20.30 WIB. Penulis ikut menemani Pak Yusuf karena rasa ingin tahu akan sesuatu yang baru.
Pertama kami masuk melewati petugas Bandara, Alhamdulillah dimudahkan, tanpa menunjukkan tanda pengenal, kami berdua langsung bisa masuk. Lalu kami menuju Help Desk penerbangan Garuda Air. Posisi waktu itu semua seat penuh, yang ada hanya penerbangan jam 21.50 WIB, maka Pak Yusuf segera memberitahu Mas Fairuz via telepon dan akhirnya diputuskan mengambil penerbangan jam 21.50 WIB. Disana kami diarahkan menuju Customer Service Garuda Air yang berada di luar (maksudnya wilayah umum, entah penumpang ataupun tidak). Di CS kami tidak bisa mendapat apa yang diinginkan karena server disana menunjukkan bahwa penerbangan ke Jakarta pada hari itu semuanya full. Lantas kami diminta untuk kembali ke Help Desk dan meminta untuk booking disana saja. Maka kembali kami melewati petugas Bandara dan untungnya dimudahkan lagi untuk masuk. Setelah melakukan proses booking di Help Desk, kami menuju tempat lain untuk mencetak tiketnya (maaf Penulis tidak tahu istilah untuk tempatnya. Hehe). Sebelum mencetak, berkali-kali petugas Bandara tersebut menanyakan untuk memastikan apakah jadwal penerbangannya sudah benar jam 21.50 WIB dan tidak akan di re-scedhule lagi. Setelah tiket dicetak, kami menuju ke mobil. Tentunya hati sedikit lega karena dengan jadwal kepulangan yang mundur, otomatis Pak Haji punya sedikit lebih banyak waktu untuk menghadiri acara Halal Bihalal FORSA Jatim.
Baru beberapa meter mobil bergerak, Pak Yusuf mendapat telepon dari Mas Fairuz bahwa Pak Haji menginginkan untuk kembali ke jadwal kepulangan sebelumnya, yaitu jam 18.40 WIB. Lantas perasaan yang tadinya semangat akhirnya kembali lemas. Penulis dan Pak Yusuf kembali melewati petugas Bandara tadi untuk yang ketiga kalinya, untuk mengurus tiket tersebut. Usut punya usut, ternyata semula memang jadwalnya jam 21.50 WIB kemudian saat masih di Jakarta, jadwal tersebut diubah ke jam 18.40 WIB, kemudian di ubah kembali ke jadwal 21.50 WIB, dan sekarang malah akan diubah ke jam 18.40 WIB lagi, sehingga hal itu tidak dapat dilakukan, dan juga penerbangan pada jam 18.40 WIB sudah penuh. Maka jadi-lah kepulangan Pak Haji jam 21.50 WIB.

Pengalaman baru dan suatu kebanggaan turut serta membantu
mengurus tiket Pesawat Rhoma Irama
Usai dari T2 Juanda, kami langsung menuju lokasi Halal Bihalal FORSA Jatim di Perum IKIP Gunung Anyar Indah, Surabaya. Saat itu sekitar pukul 16.00 WIB kami tiba di lokasi Halal Bihalal, ternyata teman-teman FORSA dari berbagai daerah telah datang. Semua berkumpul, bercengkerama, sambil bermaaf-maafan.

Pak Muchit Chusnan selaku Pembawa Acara Halal Bihalal FORSA Jatim

Sambutan oleh Mas Muchsin
selaku Ketua Panitia acara Halal Bihalal FORSA Jatim

Pak Yusuf memberikan sambutan selaku Ketua DPW FORSA Jatim

kiri-kanan - Mas Fairuz (hijau), Pak Ismail, Pak Haji,
Bu Sunarsih (tuan rumah), Mbak Puri (Ketua PAMMI Jatim)





Acara dimulai ba’da Isya’ atau sekitar pukul 19.15 WIB, dibuka oleh Pak Muchit Chusnan selaku Pembawa Acara, dilanjut pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan Ketua Panitia, Mas Muchsin, sambutan Ketua DPW FORSA Jatim, Pak Yusuf Maulana, kemudian diakhir sambutan, Pak Haji tiba. Seperti biasanya, kedatangan Pak Haji dan rombongan disambut meriah oleh teman-teman FORSA dengan puluhan kamera. Dalam acara tersebut Pak Haji memberi tausyiah singkat seputar Idul Fitri. FORSA antusias mendengarkan tausyiah dari Pak Haji, hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sekitar jam 20.00 WIB Pak Haji meninggalkan lokasi dan menuju Bandara Juanda. (cpi)
Beli Langsung

Komentar

  1. Mengemas acara yg hampir terlewatkan, namun krn kerja keras dan berharap ridlo Allah SWT, akhirnya terlaksana jua...FORSA KERREENN...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prak. 8 - Remake "One Little Finger" (Part 2)

1.  Tujuan       Mempercepat penggunaan Adobe Flash Professional melalui kegiatan remake. 2.  Alat       Adobe Flash CS 5.5 3.  Bahan      Video "One Little Finger by Super Simple Song". 4.  Dasar Teori            Secara teknis, Adobe Flash memiliki fitur untuk in-between otomatis yang disebut dengan Tween. Motion Tween adalah pergerakan suatu objek dari keadaan awal sampai keadaan akhir. Motion tween sering digunakan untuk memberikan animasi berupa merubah posisi benda, merubah ukuran benda, dan merubah visibilitas, kecerahan (brightness), kedalaman warna benda. Merubah posisi benda dapat diartikan bahwa motion tween dapat menggerakkan benda dari titik A ke titik B. 5.  Tugas Praktikum      Buatlah tiruan video One Little Finger. 6.  Hasil Praktikum       7.  Kesimpulan       Dari praktikum ini, saya belajar membuat animasi dengan memanfaatkan motion tween yang dalam hal ini difungsikan untuk merubah ukuran dan letak objeknya. 8.  Refe

20 Etika Berbicara dan Berdiskusi

CPI Menulis - 20 ETIKA BERBICARA versi CPI Berbicara dengan baik dan sopan menyesuaikan lawan bicara. Berbicara dengan artikulasi yang jelas. Berbicara dengan volume suara yang pas (tidak terlalu pelan, juga tidak terlalu keras). Berbicara seperlunya dan tidak bertele-tele. Disarankan tetap mengontrol emosi saat berbicara. Tidak menyela orang lain yang sedang berbicara. Tidak berbicara dengan cepat atau tergesa-gesa. Tidak merasa diri paling pintar. Tidak berbicara dengan nada tinggi atau menyombongkan diri. Tidak makan saat berbicara, misalnya sambil mengunyah permen. Hindari pengucapan kata-kata kasar. Hindari nada pembicaraan yang terkesan membentak. Hindari bahasan yang isinya menjelekkan orang lain. Hindari segala bentuk bahasan yang dapat memicu pertikaian. Hindari penggunaan kata-kata daerah tertentu, karena tidak semua orang memahami artinya. Tidak memasukkan unsur SARA dalam pembicaraan. Disarankan melihat lawan bicara. Jika pembicaraan bertujuan mempeng

Prak. 2 - Membuat Animasi Sticky Man Berjalan pada Adobe Flash

1.  Tujuan       Mampu membuat Stiky Man dan animasi berjalan dengan Adobe Flash. 2.  Alat       Adobe Flash CS 5.5 3.  Dasar Teori       Ada beberapa dasar teori yang bisa digunakan sebagai petunjuk (guidance) dalam pembuatan stickman berjalan, antara lain :      1. Pose          Berikut adalah pose-­pose yang perlu ada dalam sebuah walk. Seringkali disebut dengan walk cycle. Dinamakan cycle karena pose ini dipilih sedemikian rupa sehingga pose terakhir identik dengan pose awal sehingga bisa disusun menjadi sebuah siklus tanpa henti.                   Perhatikan bahwa ada 4 pose yang diperlukan, yaitu contact, down, passing, dan up.             Untuk mempermudah proses belajar, ada baiknya jika fokus pada pergerakan kaki dahulu. kemudian baru dilanjut bagian tubuh yang lain pada kesempatan berikutnya.         2. Timing             Timing yang dimaksud adalah jumlah frame yang diperlukan untuk menghasilkan animasi yang diinginkan. Timing juga berhubungan dengan durasi