Sebagian dari kalian mungkin asing dengan The Grounds of Alexandria, yang ada di Sydney itu. The Grounds of Alexandria sendiri merupakan kafe atau resto tematik, yang menyajikan nuansa 'hijau' nan menyegarkan. Penampakannya kurang lebih seperti ini. The Grounds of Alexandria yang ada di Sydney Nah, buat kalian yang mau merasakan nuansa tempat nongkrong yang seperti itu. Tak perlu jauh-jauh. Ada di Kota Batu! Retrorika namanya. Retrorika Coffee Bar & Resto, lengkapnya. Di Desa Bumiaji letaknya. Ada di Google Maps, atau bisa dicari via Instagram @retrorika.id . Buka hampir setiap hari. Jam 11.00-00.00 WIB untuk hari biasa, dan 10.00-00.00 WIB di akhir pekan. JANGAN LUPA, kafe ini tutup setiap hari KAMIS. Jangan seperti CPI yang melewatkan informasi tersebut. D engan percaya dirinya 'nyengklak' motor Vario 150 2019, dari Pemkot mBatu ke Jl. Dewi Mutmainah No. 2 Desa Bumiaji. Motor yang cukup gede untuk ' wong cilik ' dengan tinggi 150an cm. ...
CPI Menulis - Sebanyak enam tim PKM (Program
Kreatifitas Mahasiswa) dari PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) berhasil
menuju Pimnas 2016 (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Pimnas 2016 diadakan
tanggal 8-11 Agustus di IPB. PENS dengan enam timnya mendapat peringkat ke-15
dari 145 Perguruan Tinggi yang lolos dalam Pimnas.
"Untuk
menuju Pimnas, mereka telah melewati beberapa seleksi. Seleksi pertama yaitu pembuatan
proposal. Dimana proposal tersebut dikirim ke Pusat dan langsung diseleksi oleh
Dikti. Dari seleksi proposal, ada 91 tim yang lolos didanai," kata Teguh,
Koordinator PKM PENS saat diwawancarai di Gedung Pasca Sarjana PENS, Selasa (2/8).
Teguh mengatakan bahwa terjadi penurunan jumlah tim
yang lolos dari seleksi proposal. Tahun lalu ada sekitar 160 tim yang lolos. Menurut
dia hal ini juga dialami oleh perguruan tinggi lainnya.
Setelah
lolos pada tahapan proposal, maka akan dilakukan monitoring dan evaluasi atau Monev
dengan reviewer para doktor atau dosen
senior yang berpengalaman dalam karya ilmiah.
"Untuk
PENS sendiri mengadakan Monev internal sebanyak dua kali. Maksudnya untuk
memantapkan kesiapan dari tiap tim untuk menjalani Monev eksternal,"
lanjut Teguh.
Teguh mengatakan bahwa
setelah diadakan Monev, tim peserta diwajibkan membuat laporan kemajuan,
setelah itu mengunggah laporan akhir.
"Kami sedikit mengalami kendala untuk
pengumpulan laporan akhir karena jadwalnya bersamaan dengan libur lebaran. Banyak
mahasiswa kami yang pulang kampung. Ditambah sebelumnya mereka UAS dan baru
libur sekitar H-4 lebaran. Tapi untungnya semua tim bisa mengumpulkan sesuai
jadwal, dan akhirnya 6 tim inilah yang lolos Pimnas," terang Teguh.
Alfin Junaedy, salah satu Ketua tim dengan judul PKM
Pengembangan Robot Bantu Petani Pemanjat Pohon Kelapa untuk Daerah Terpencil
dengan Tenaga Utama Udara. Alfin menjelaskan bahwa ide pengembangan robot yang
ia buat bersama tiga rekannya ini berdasarkan tugas akhir mahasiswa PENS
sebelumnya. Tahun 2010 dibuat robot pemanjat, tapi tidak bisa memetik. Kemudian
tahun 2012 dibuat robot pemanjat dan pemetik kelapa. Alfin menjelaskan bahwa perbedaan
robot yang ia buat dengan robot terdahulunya yaitu terletak pada sumber tenaganya.
Robot sebelumnya hanya menggunakan sumber dari baterai. Biasanya hanya mampu
untuk melakukan 2-3 panjatan, kemudian baterai akan habis.
"Kami
menambahkan alat pemompa udara untuk sumber energi robot. Sehingga baterai akan
sedikit awet," kata Alfin saat ditemui usai persiapan presentasi Pimnas di
Gedung Pasca Sarjana PENS, Selasa (2/8).
Ke enam tim kini tengah disibukkan melakukan
persiapan presentasi, pembuatan poster, video, dan tentunya persiapan optimal
terkait alatnya.
"Persiapan
ke enam tim kini sekitar 90%. Adapun harapan kami selaku koordinator, semoga masing-masing
tim dapat unggul dikelasnya dan membawa kabar baik untuk PENS," tambah
Teguh. (cpi)
Komentar
Posting Komentar